Sepertinya semua sepakat bahwa transportasi adalah kebutuhan primer setelah makanan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan melakukan berbagai aktivitas dan rutinitas, transportasi seolah menjadi “pahlawan” yang tak pernah kesiangan.
Hampir setiap sudut dan penjuru yang dituju, selalu ada transportasi umum yang membawa sang empu untuk melakukan rutinitasnya, atau hanya sekedar hangout sesekali, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.
Namun, yang jadi pertanyaan adalah jenis transportasi umum apa yang paling banyak digunakan dan digandrungi (baca: paling banyak disukai atau dipilih) orang Indonesia?
Ingin tahu jawabannya? Simak fakta-fakta unik seputar transportasi di Indonesia yang dihimpun dari hasil survei Cermati.com terhadap 6.904 responden. Hasilnya? Mungkin sesuai dengan tebakan Anda!
Bingung cari asuransi mobil terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Fakta Menarik Lainnya dari Penggunaan Transportasi di Indonesia
Ada sejumlah fakta menarik lainnya dari penggunaan transportasi umum di Indonesia, baik offline maupun online. Mulai dari lama waktu tempuh ke tempat beraktivitas, jumlah ongkos yang dikeluarkan setiap bulannya, kejadian yang tidak menyenangkan selama perjalanan, dan masih banyak lagi. Berikut temuan dari hasil sruvei Transportasi Harian oleh Cermati.com:
Kebayang, kan? Berapa banyak waktu yang dihabiskan di luar rumah setiap harinya bila lama waktu tempuh ke tempat beraktivitas lebih dari 3 jam? Pasti sangat melelahkan.
Umumnya, jam kerja adalah 8 jam. Bila ditambah dengan lama perjalanan dari rumah ke tempat kerja hingga lebih dari 3 jam, maka total waktu yang dihabiskan di luar sana mencapai sekitar 14 jam! Hhmm ..Semangat!
Rata-rata, waktu tempuh perjalanan dari tempat tinggal atau rumah ke kantor maupun tempat aktivitas rutin lainnya memang sekitar kurang dari 1 jam, bahkan lebih dari 3 jam juga ada. Ini terbukti dari hasil survei yang menunjukkan bahwa:
Mungkin ini tidak mengherankan lagi bila transportasi umum offline paling banyak memberikan dampak buruk bagi penumpang, seperti tindakan asusila, rasa was-was, hingga tindak kejahatan lainnya, dan masih banyak lagi.
Dari hasil survei menunjukkan, jumlah responden yang pernah mengalami kejadian kurang menyenangkan saat menggunakan transportasi umum offline mencapai 62,3%. Sedangkan yang mengaku tidak pernah mengalami kajadian tidak menyenangkan hanya 37,7%.
Kejadian kurang menyenangkan saat menggunakan transportasi offline adalah:
Ini berbanding terbalik bila dibandingkan dengan penggunaan transportasi online. Pengguna transportasi online yang pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan justru lebih sedikit.
Jumlah responden yang menyatakan tidak pernah mengalami kejadian kurang menyenangkan mencapai 63%, sedangkan yang pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan hanya sebesar 37%.
Kejadian tidak menyenangkan yang dialami pengguna transportasi online adalah:
Menggunakan kendaraan pribadi tidak serta-merta bebas gangguan. Dari hasil survei, responden yang mengaku pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan alias tertimpa musibah saat berkendara memang sedikit lebih kecil dibanding yang tidak pernah mengalami musibah, yakni:
Pernah mengalami musibah/kejadian tidak menyenangkan 35,2%
Tidak pernah mengalami musibah 37,8%
Lalu, jenis musibah apa yang sering menimpa pengendara kendaraan pribadi?
Siapa bilang tidak bisa menghemat biaya transportasi ke tempat kerja? Semua tergantung dari kemauan dan tentunya jenis transportasi yang pilih, meski ada beberapa faktor lain yang memengaruhi besar kecilnya ongkos transportasi ke tempat beraktivitas sehari-hari ini, seperti lokasi, dan lainnya.
Survei menunjukkan, berikut jumlah biaya transportasi yang dihabiskan setiap bulannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari:
Bagi yang berpenghasilan lebih tentunya bukan hal sulit untuk memenuhi kebutuhan akan kepemilikan kendaraan pribadi, entah itu sepeda motor ataupun mobil. Pun demikian, itu tidak menjadi jaminan orang membeli kendaraan pribadinya secara tunai.
Artinya, membeli kendaraan pribadi khususnya mobil secara kredit masih jadi pilihan, karena berbagai alasan termasuk kebutuhan pengeluaran lainnya yang juga sama besarnya.
Maka, tak heran bila orang yang membeli kendaraan pribadi secara kredit masih yang terbanyak dilakukan ketimbang secara tunai. Ini buktinya:
Bukan hanya proteksi diri, ternyata kesadaran orang untuk memberikan perlindungan terhadap kendaraan atau mobil pribadinya sudah cukup besar. Ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa sebanyak 77,1% responden mengaku bahwa asuransi kendaraan itu penting. Sedangkan yang menyatakan tidak perlu adanya asuransi kendaraan hanya 22,9% dari total responden.
Asuransi mobil all risk, artinya asuransi yang memberikan klaim atas segala jenis kerusakan, mulai dari kerusakan ringan, rusak berat, hingga kehilangan.
Sedangkan asuransi mobil TLO, artinya dia hanya memberikan perlindungan atau asuransi yang membayarkan klaim untuk kehilangan total yakni terjadi kerusakan di atas 75% atau kehilangan karena pencurian maupun perampasan.
Ternyata Transportasi Umum Ini yang ‘Digandrungi’ Orang Indonesia |
Hampir setiap sudut dan penjuru yang dituju, selalu ada transportasi umum yang membawa sang empu untuk melakukan rutinitasnya, atau hanya sekedar hangout sesekali, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.
Namun, yang jadi pertanyaan adalah jenis transportasi umum apa yang paling banyak digunakan dan digandrungi (baca: paling banyak disukai atau dipilih) orang Indonesia?
Ingin tahu jawabannya? Simak fakta-fakta unik seputar transportasi di Indonesia yang dihimpun dari hasil survei Cermati.com terhadap 6.904 responden. Hasilnya? Mungkin sesuai dengan tebakan Anda!
Bingung cari asuransi mobil terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Fakta Menarik Lainnya dari Penggunaan Transportasi di Indonesia
Ada sejumlah fakta menarik lainnya dari penggunaan transportasi umum di Indonesia, baik offline maupun online. Mulai dari lama waktu tempuh ke tempat beraktivitas, jumlah ongkos yang dikeluarkan setiap bulannya, kejadian yang tidak menyenangkan selama perjalanan, dan masih banyak lagi. Berikut temuan dari hasil sruvei Transportasi Harian oleh Cermati.com:
1. Ada lho, Waktu Tempuh ke Kantor itu Lebih dari 3 Jam!
Kebayang, kan? Berapa banyak waktu yang dihabiskan di luar rumah setiap harinya bila lama waktu tempuh ke tempat beraktivitas lebih dari 3 jam? Pasti sangat melelahkan.
Umumnya, jam kerja adalah 8 jam. Bila ditambah dengan lama perjalanan dari rumah ke tempat kerja hingga lebih dari 3 jam, maka total waktu yang dihabiskan di luar sana mencapai sekitar 14 jam! Hhmm ..Semangat!
Rata-rata, waktu tempuh perjalanan dari tempat tinggal atau rumah ke kantor maupun tempat aktivitas rutin lainnya memang sekitar kurang dari 1 jam, bahkan lebih dari 3 jam juga ada. Ini terbukti dari hasil survei yang menunjukkan bahwa:
- < 1 jam (54%)
- 1-2 jam (23,1%)
- 1 jam (18,3%)
- 2-3 jam (4%)
- > 3 jam (0,7%)
2. Kejadian Tidak Menyenangkan Masih Banyak Ditemui di Transportasi Umum Offline
Mungkin ini tidak mengherankan lagi bila transportasi umum offline paling banyak memberikan dampak buruk bagi penumpang, seperti tindakan asusila, rasa was-was, hingga tindak kejahatan lainnya, dan masih banyak lagi.
Dari hasil survei menunjukkan, jumlah responden yang pernah mengalami kejadian kurang menyenangkan saat menggunakan transportasi umum offline mencapai 62,3%. Sedangkan yang mengaku tidak pernah mengalami kajadian tidak menyenangkan hanya 37,7%.
Kejadian kurang menyenangkan saat menggunakan transportasi offline adalah:
- Sopir ugal-ugalan (65,4%)
- Pernah dicopet (25,4%)
- Diganggu preman (21,5%)
- Pernah mengalami tindakan pelecehan seksual verbal/nonverbal (14,4%)
- Barang tertinggal (11,7%)
- Kejadian kurang menyenangkan lainnya seperti gangguan sinyal kereta, angkutan ngetem, merokok sembarangan (21,2%)
Ini berbanding terbalik bila dibandingkan dengan penggunaan transportasi online. Pengguna transportasi online yang pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan justru lebih sedikit.
Jumlah responden yang menyatakan tidak pernah mengalami kejadian kurang menyenangkan mencapai 63%, sedangkan yang pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan hanya sebesar 37%.
Kejadian tidak menyenangkan yang dialami pengguna transportasi online adalah:
- Driver tidak menjemput lebih dari 30 menit (45,6%)
- Driver berkata kasar (16,9%)
- Driver memaksa untuk memberikan uang tip (9,9%)
- Driver melakukan tindakan pelecehan seksual secara verbal/nonverbal (1,8%),
- Driver ugal-ugalan (0,7%)
- Mengalami kejadian tidak menyenangkan lainnya seperti order dibatalkan, kecelakaan, tidak tahu jalan, bau badan, dan tarif tiba-tiba melonjak (43,4%)
- Bagaimana dengan kendaraan pribadi?
Menggunakan kendaraan pribadi tidak serta-merta bebas gangguan. Dari hasil survei, responden yang mengaku pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan alias tertimpa musibah saat berkendara memang sedikit lebih kecil dibanding yang tidak pernah mengalami musibah, yakni:
Pernah mengalami musibah/kejadian tidak menyenangkan 35,2%
Tidak pernah mengalami musibah 37,8%
Lalu, jenis musibah apa yang sering menimpa pengendara kendaraan pribadi?
- Pernah kecelakaan ringan yaitu jatuh atau ditabrak 48,1%
- Kendaraan mogok, ban bocor, dan kehabisan bensin 37,8%
- Pernah dirampok/begal 0,9%
3. Biaya Transportasi Terkecil Kurang dari Rp200 Ribu/bulan
Siapa bilang tidak bisa menghemat biaya transportasi ke tempat kerja? Semua tergantung dari kemauan dan tentunya jenis transportasi yang pilih, meski ada beberapa faktor lain yang memengaruhi besar kecilnya ongkos transportasi ke tempat beraktivitas sehari-hari ini, seperti lokasi, dan lainnya.
Survei menunjukkan, berikut jumlah biaya transportasi yang dihabiskan setiap bulannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari:
- < Rp200.000/bulan (27,6%)
- Rp200.000-Rp500.000/bulan (43,9%)
- Rp500.000-Rp800.000/bulan (15,1%)
- Rp800.000-Rp1.000.000/bulan (6,7%)
- Di atas Rp1.000.000/bulan (6,7%)
4. Pembelian Kendaraan Secara Kredit Masih Jadi Pilihan
Bagi yang berpenghasilan lebih tentunya bukan hal sulit untuk memenuhi kebutuhan akan kepemilikan kendaraan pribadi, entah itu sepeda motor ataupun mobil. Pun demikian, itu tidak menjadi jaminan orang membeli kendaraan pribadinya secara tunai.
Artinya, membeli kendaraan pribadi khususnya mobil secara kredit masih jadi pilihan, karena berbagai alasan termasuk kebutuhan pengeluaran lainnya yang juga sama besarnya.
Maka, tak heran bila orang yang membeli kendaraan pribadi secara kredit masih yang terbanyak dilakukan ketimbang secara tunai. Ini buktinya:
- Membeli secara kredit (42,6%)
- Membeli secara tunai (30,2%)
- Kendaraan pribadi milik orangtua (27,2%)
5. Kesadaran Mengasuransikan Mobil Pribadi Cukup Tinggi
Bukan hanya proteksi diri, ternyata kesadaran orang untuk memberikan perlindungan terhadap kendaraan atau mobil pribadinya sudah cukup besar. Ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa sebanyak 77,1% responden mengaku bahwa asuransi kendaraan itu penting. Sedangkan yang menyatakan tidak perlu adanya asuransi kendaraan hanya 22,9% dari total responden.
Apa jenis asuransi mobil yang paling banyak dipilih?
Ada banyak jenis atau kategori asuransi kendaraan yang mengcover risiko-risiko yang ada. Namun, secara garis besar, jenis proteksi asuransi kendaraan ini terbagi menjadi 2, yakni all risk (memproteksi secara keseluruhan) dan TLO (Total Loss Only).Asuransi mobil all risk, artinya asuransi yang memberikan klaim atas segala jenis kerusakan, mulai dari kerusakan ringan, rusak berat, hingga kehilangan.
Sedangkan asuransi mobil TLO, artinya dia hanya memberikan perlindungan atau asuransi yang membayarkan klaim untuk kehilangan total yakni terjadi kerusakan di atas 75% atau kehilangan karena pencurian maupun perampasan.
Post A Comment:
0 comments: